USULAN TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN KENDALI PALANG PINTU PARKIR MOBIL MENGGUNAKAN
SMART CARD BERBASIS PLC DENGAN SCADA
Diajukan sebagai syarat kelulusan Program Diploma III
Oleh :
1. Ardian Bayu P 3.31.09.2.03
2. Ari Dwi Cahyono 3.31.09.2.04
3. Nanda Bina Prasetia 3.31.09.2.14
4. Venicka Oscar 3.31.07.2.22
PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
JURUSAN
T.ELEKTRO
POLINES
|
SURAT PERMOHONAN TUGAS AKHIR
|
FORM-1
|
Semarang, 4 April 2011
Kepada Yth.
Kaprodi Teknik Listrik
Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Semarang
Yang bertanda
tangan di bawah ini, saya :
Nama, NIM, Kelas:
1. Ardian Bayu P 3.31.09.2.03 Listrik 2C
2. Ari dwi Cahyono 3.31.09.2.04 Listrik 2C
3. Nanda Bina P 3.31.09.2.14 Listrik 2C
4. Venicka Oscar 3.31.09.2.22 Listrik 2C
Judul TA : Rancang Bangun Kendali Palang Pintu Parkir Mobil
Menggunakan Smart Card Berbasis PLC Dengan Scada
Pembimbing Utama
Nama : Syahid,S.T,M.Eng
NIP : 1980010082005011001
Pembimbing Pembantu
Nama : Sugijono,S.T
NIP : 1975508041984031001
Mengajukan
permohonan untuk melakukan tugas akhir.
a.n.Pemohon,
Ari Dwi Cahyono
NIM : 3.31.09.2.04
JURUSAN
T.ELEKTRO
POLINES
|
SURAT KESANGGUPAN SEBAGAI PEMBIMBING UTAMA TUGAS AKHIR
|
FORM-2A
|
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama : Syahid,S.T,M.Eng
NIP : 1980010082005011001
Tidak keberatan dan sanggup untuk membimbing mahasiswa :
Nama, NIM, Kelas:
1. Ardian Bayu
P 3.31.09.2.03 Listrik
2C
2. Ari dwi Cahyono 3.31.09.2.04 Listrik 2C
3. Nanda Bina P 3.31.09.2.14 Listrik 2C
4. Venicka Oscar 3.31.09.2.22 Listrik 2C
Dalam menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul :
Rancang Bangun Kendali Palang Pintu Parkir Mobil
Menggunakan Smart Card Berbasis PLC Dengan Scada.
Semarang, 25 juli 2011
Pembimbing Utama
Syahid,S.T,M.Eng
NIP. 1980010082005011001
JURUSAN
T.ELEKTRO
POLINES
|
SURAT KESANGGUPAN SEBAGAI PEMBIMBING PEMBANTU TUGAS AKHIR
|
FORM-2B
|
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama : Sugijono,S.T
NIP : 1975508041984031001
Tidak keberatan dan sanggup untuk membimbing mahasiswa :
Nama, NIM, Kelas:
1. Ardian Bayu P 3.31.09.2.03 Listrik 2C
2. Ari dwi Cahyono 3.31.09.2.04 Listrik 2C
3. Nanda Bina P 3.31.09.2.14 Listrik 2C
4. Venicka Oscar 3.31.09.2.22 Listrik 2C
Dalam menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul :
Rancang Bangun Kendali Palang Pintu Parkir Mobil Menggunakan
Smart Card Berbasis PLC Dengan Scada.
Semarang, 25 Juli 2011
Pembimbing Pembantu
Sugijono,S.T
NIP. 1975508041984031001
JURUSAN
T.ELEKTRO
POLINES
|
SURAT PERNYATAAN PENJAMINAN KARYA TUGAS AKHIR
|
FORM-3
|
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama, NIM, Kelas :
1. Ardian Bayu P 3.31.09.2.03 Listrik
2C
2. Ari
Dwi Cahyono 3.31.09.2.04 Listrik 2C
3. Nanda Bina P 3.31.09.2.14 Listrik
2C
4. Venicka Oscar 3.31.09.2.22 Listrik 2C
Jurusan : Teknik Elektro
Program Studi : Teknik Listrik
Menyatakan bahwa tugas akhir ini adalah inovasi
dan penyempurnaan dari karya yang pernah diajukan oleh mahasiswa tingkat atas untuk
memperoleh sebutan keahlian di suatu perguruan tinggi. Di dalamnya terdapat
karya atau pendapat yang pernah ditulis dan dibuat oleh mahasiswa tingkat atas
dan ditambah dengan inovasi demi penyempurnaan karya tugas akhir ini yang
secara tertulis dalam naskah/karya tugas akhir ini dan disebutkan dalam daftar
pustaka.
Semarang, 25 Juli 2011
a.n. Mahasiswa,
Ari Dwi
Cahyono
NIM. 3.31.09.2.04
1.
JUDUL
Rancang Bangun Kendali
Palang Pintu Parkir Mobil Menggunakan Smart Card Berbasis PLC Dengan Scada.
2.
PENDAHULUAN
Kehidupan manusia yang selalu
berkembang akan menuntut suatu pola hidup yang praktis, perkembangan pola hidup
yang praktis itu tidak bisa terlepas dari perkembangan teknologi yang semakin
modern. Demikian pula dengan teknik listrik yang semakin lama juga semakin
berkembang seiring dengan kemajuan teknologi.
Demikian juga pada bidang transportasi untuk pelayanan parkir, terutama
pada gedung-gedung bertingkat yang khusus dipakai untuk perkantoran, sehingga
dituntut adanya suatu teknologi yang menggantikan peran manusia.
Sistem parkir yang berlaku saat ini masih bersifat
manual dengan menggunakan karcis parkir sebagai bukti parkir kendaraan dan
pembayaran biaya parkir kendaraan dilakukan secara tunai. Sistem parkir yang
demikian memiliki kelemahan antara lain,
kurangnya tingkat keamanan dan dapat menimbulkan praktik korupsi pada petugas
parkir. Dari permasalahan tersebut, maka timbul ide untuk membuat suatu sistem
komputerisasi parkir yang dapat membantu pengaturan lahan parkir. Sistem
komputerisasi parkir sudah banyak berkembang namun sistem parkir yang digunakan
pada saat ini sebagian besar masih menggunakan sistem parkir yang bersifat
manual, dalam pengertian bahwa jika suatu kendaraan akan memasuki areal parkir,
maka petugas pada pintu masuk akan mencatat nomor pelat kendaraan tersebut pada
karcis parkir. Kemudian karcis parkir tersebut akan diberikan kepada pemilik
kendaraan apabila telah membayar biaya parkir secara tunai, lalu kendaraan
tersebut sudah dapat memasuki lahan parkir. Pada saat kendaraan akan keluar
dari area parkir, maka pengemudi kendaraan harus memberikan karcis parkir
tersebut kepada petugas pada pintu keluar sebagai bukti bahwa nomor pelat
kendaraan yang tertulis sesuai dengan nomor pelat kendaraan yang tertulis pada
karcis parkir sesuai dengan nomor pelat kendaraan tersebut. Bila sesuai, maka
kendaraan tersebut baru boleh keluar dari area parkir. Sistem parkir manual
tersebut kurang aman dan efisien.
Teknologi auto identifikasi sudah banyak namun saat ini teknologi
RFID (Radio Frequency Identification) merupakan teknologi auto
identifikasi yang paling murah dan maju guna memudahkan penyebaran
informasi menjadi lebih cepat dan akurat. Penerapan teknologi RFID ini yang
akan digunakan oleh penulis untuk diterapkan dalam sistem parkir
terkomputerisasi sehingga memudahkan dalam hal pengenalan kendaraan dan
otomatisasi pembiayaan parkir.
Programmable Logic Control (PLC) diterapkan pada
proyek akhir ini sebagai pengendali palang pintu tempat parkir, menentukan
berapa banyak mobil yang ada di dalam tempat parkir disesuaikan dengan luas
tempat parkir serta mengatur peralatan kontrol yang lain. Sedangkan untuk
memonitoring apakah tempat parkir yang ada digunakan SCADA.
Dengan latar belakang tersebut di atas
maka disusunlah proyek akhir ini yang disajikan dengan judul “Rancang Bangun Kendali Palang Pintu Parkir
Mobil Menggunakan Smart Card Berbasis PLC Dengan Scada”. Besar harapan penulis
agar rancangan ini dapat berjalan dengan lancar dan dapat dicapai hasil yng
diinginkan.
3.
TUJUAN
Tujuan penulisan Tugas Akhir adalah
sebagai berikut:
1. Memenuhi salah satu syarat kelulusan program DIII
Politeknik Negeri Semarang Teknik Elektro, Program studi Teknik Listrik.
2. Mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari dan
diperoleh selama menempuh pendidikan pada Program Studi Teknik Listrik Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang.
3.
Mengetahui
secara lengkap penggunaan Scada sebagai alat untuk memantau sistem
kontrol listrik pada tempat parkir mobil.
4.
PEMBATASAN MASALAH
Dalam pembuatan
tugas akhir ini kami hanya membatasi hal-hal sebagai berikut:
a.
Dalam
pembuatan Sistem Kendali Palang Pintu Tempat Parkir Mobil
Berbasis PLC Dengan Scada ini menggunakan PLC tipe Sysmac CPM sebagai alat utama untuk pengendali.
b.
Hal-hal yang
berhubungan dengan kondisi gedung, proses pembayaran masuk serta lamanya mobil
diparkir di tempat parkir tidak dibahas dalam proyek akhir ini.
5.
TINJAUAN PUSTAKA
5.1 Sistem
SCADA
SCADA merupakan singkatan
dari Supervisory Control and Data Acquisition. SCADA merupakan sebuah
sistem yang mengumpulkan informasi atau data-data dari lapangan dan kemudian
mengirimkan-nya ke sebuah komputer pusat yang akan mengatur dan mengontrol
data-data tersbut. Sistem SCADA tidak hanya digunakan dalam proses-proses industri,
misalnya, pabrik baja, pembangkit dan pendistribusian tenaga listrik
(konvensional maupun nuklir), pabrik kimia, tetapi juga pada beberapa fasilitas
eksperimen seperti fusi nuklir. Dari sudut pandang SCADA, ukuran pabrik atau
sistem proses mulai dar 1.000an hingga 10.000an I/O (luara/masukan), namun saat ini
sistem SCADA sudah bisa menangani
hingga ratusan ribu I/O.
Ada banyak bagian dalam sebuah sistem SCADA. Sebuah sistem SCADA biasanya memiliki perangkat keras sinyal untuk memperoleh dan mengirimkan I/O, kontroler, jaringan, antarmuka pengguna dalam bentuk HMI (Human Machine Interface), piranti komunikasi dan beberapa perangkat lunak pendukung. Semua itu menjadi satu sistem, istilah SCADA merujuk pada sistem pusat keseluruhan. Sistem pusat ini biasanya melakukan pemantauan data-data dari berbagai macam sensor di lapangan atau bahkan dari tempat2 yang lebih jauh lagi (remote locations).
Sistem pemantauan dan kontrol industri biasanya terdiri dari sebuah host pusat atau master (biasa dinamakan sebagai master station, master terminal unit atau MTU), satu atau lebih unit-unit pengumpul dan kontrol data lapangan (biasa dinamakan remote stattion, remoter terminal unit atau RTU) dan sekumpulan perangkat lunak standar maupun customized yang digunakan untuk memantau dan mengontrol elemen-elemen data-data di lapangan. Sebagian besar sistem SCADA banyak memiliki karakteristik kontrol kalang-terbuka (open-loop) dan banyak menggunakan komunikasi jarak jauh, walaupun demikian ada beberapa elemen merupakan kontrol kalang-tertutup (closed-loop) dan/atau menggunakan komunikasi jarak dekat.
Ada banyak bagian dalam sebuah sistem SCADA. Sebuah sistem SCADA biasanya memiliki perangkat keras sinyal untuk memperoleh dan mengirimkan I/O, kontroler, jaringan, antarmuka pengguna dalam bentuk HMI (Human Machine Interface), piranti komunikasi dan beberapa perangkat lunak pendukung. Semua itu menjadi satu sistem, istilah SCADA merujuk pada sistem pusat keseluruhan. Sistem pusat ini biasanya melakukan pemantauan data-data dari berbagai macam sensor di lapangan atau bahkan dari tempat2 yang lebih jauh lagi (remote locations).
Sistem pemantauan dan kontrol industri biasanya terdiri dari sebuah host pusat atau master (biasa dinamakan sebagai master station, master terminal unit atau MTU), satu atau lebih unit-unit pengumpul dan kontrol data lapangan (biasa dinamakan remote stattion, remoter terminal unit atau RTU) dan sekumpulan perangkat lunak standar maupun customized yang digunakan untuk memantau dan mengontrol elemen-elemen data-data di lapangan. Sebagian besar sistem SCADA banyak memiliki karakteristik kontrol kalang-terbuka (open-loop) dan banyak menggunakan komunikasi jarak jauh, walaupun demikian ada beberapa elemen merupakan kontrol kalang-tertutup (closed-loop) dan/atau menggunakan komunikasi jarak dekat.
Sistem yang mirip dengan sistem SCADA juga bisa kita
jumpai di beberapa pabrik proses, perawatan dan lain-lain. Sistem ini dinamakan
DCS (Distributed Control Systems). DCS memiliki fungsi yang mirip dengan SCADA,
tetapi unit pengumpul dan pengontrol data biasanya ditempatkan pada beberapa
area terbatas. Komunikasinya bisa menggunakan jaringan lokal (LAN), handal dan
berkecepatan tinggi.
5.2 Blok Rangkaian Limit Switch dengan Photointerruptor Sensor
Photointerruptor selain sebagai sensor
untuk posisi, juga digunakan sebagai Limit Switch yang berfungsi untuk
memberikan batas minimum dan batas maksimum dari gerakan motor. Limit Switch
digunakan untuk mengatur gerakan motor bolak - balik stepper terhadap gerakan
palang pintu. Pengaturan posisi dengan limit switch ini tergantung dari batasan
ukuran dimensi dari kendaraan yang akan diparkir dan spasi loket penyimpan
kendaraan.
5.3 Blok Rangkaian Penggerak
Sebagai output sistem ada 2 buah motor
bolak balik gearbox 12 Vdc yang berfungsi untuk mengerakkan palang tempat
parkir. Sebagai pemicu gerakan motor, diperlukan Driver Motor IC L293D yang dapat
membangkitkan arus dua arah sebesar 600 mA pada tegangan antara 4,5 Volt – 36
Volt dengan temperature kerja antara 0 – 70 derajat Celcius. Diperlukan motor
DC gearbox ini agar gearbox yang terintegrasi dengan Driver berguna untuk
membagi kecepatan motor DC sehingga diperoleh daya dan torsi yang cukup kuat
untuk mengangkat dan menggerakkan palang pintu. Gambar 6. Adalah sebuah
konfigurasi Driver L293D berikut motor yang terhubung dengan pin terkait.

Sebuah IC L293D digunakan untuk menggerakkan
2 buah motor bolak-balik dan 2 motor searah atau 2 motor bolak-balik atau 4
motor searah. 2 buah IC L293D untuk menggerakan 3 motor bolak-balik sumbu X, Y,
Z dan 1 buah IC L293D untuk motor searah sumbu R.
5.4 Blok Sistem Radio Frequency Identification (RFID)
Blok ini berfungsi mengidentifikasi
kendaraan yang akan diparkir, terdiri dari komponen:
·
Tag RFID
berupa kartu, berfungsi sebagai transponder untuk meresponse dan
mentransmisikan gelombang radio 125Khz - 134 Khz (Sweeney II, 2005: 67),
lengkap dengan antenna dan memori ROM yang diprogram untuk satu ID.
·
RFID Reader (ID -12 Innovations) berupa module
Transceiver (pasangan dari Tag) yang berfungsi mengaktifkan dan membaca signal
berisi kode unik berbeda-beda dari setiap Tag untuk dikirim dan diproses oleh
rangkaian pengendali
·
Gelombang
radio pembawa signal kode menyebabkan berpindahnya data secara wireless dari
Tag ke RFID Reader.
Pada Gambar 3. terlihat Sistem RFID (Sweeney II,
2005: 78)

5.5 Progamable Logic
Control ( PLC )
Progamable logic control atau yang
biasa disebut PLC adalah suatu alat kontrol yang menggunakan perintah logic dan
dapat diprogram ulang PLC digunakan untuk mengontrol sejumlah elemen elektro
mekanik sesuai dengan input signal listrik yang ditetapkan. Hubungan logika
antara input dan output ditentukan oleh program yang dibuat oleh programmer (
Orang yang membuat program ). PLC adalah suatu peralatan elektronik yang
bekerja secara digital, memiliki memori yang dapat diprogram,menympan perintah
– perintah untuk melakukan fungsi khusus untuk mengontrol berbaga jenis mesin
atau proses melalui mmodul analog atau digtal input output. PLC memiliki
tingkat kehandalan dan ketelitian yang tinggi dalam hal mengontrol kerja mesin
menssin dindustri dibandingkan dengan kontrol konvensional yang menggunakan
rellay dan timer mekanik.
Pada prinsip PLC bekerja melalui modul
input yang menerima data – data berupa signal melalui peralatan input luar yang
dapat berupa saklar, tombol, dan sensor dari sitem yang dikontrol, demikin pula
halnya prinsip kerja PLC yang digunakan pada alat ini.data – data
Masukan yang berupa signal analog akan
diubah oleh modul input menjadi signal digital. Selanjutnya oleh unit prosesor
sentral atau CPU yang ada didalam PLC,
signal digital itu diolah sesuai dengan program yang telah dibuat dan disimpan
didalam memorinya. Selanjutnya CPU mengambil keputasan dan memberikan perintah
melalui modul input dalam bentuk signal digital. Kemudia oleh modul output
signal digital tersebut diubah kembali menjadi signal analog untuk menggerakan
peralatan output luar yang dappat berupa relay, kontaktor,solenoid valve,
heater atau alarm yang nantinya dapat beroprasi secara otomatis sesuai sistem
yang dikontrol.
Selain mempunyai indikator keluaran
dan masukan terlihat juga adanya empat macam lampu indikator, yaitu : PWR,
RUN,ERR / ALM, dan COM.
Selain empat lampu indikator, juga biasanya
ditemukan adanya fasilitas untuk melakukan hubungan komunikasi dengan komputer,
melalui RS – 232C atau yang lebih dikenal dengan Port serial.
5.6 Prinsip Kerja PLC
Pada prinsipnya PLC bekerja melalui
modul input yang menerima data – data berupa
signal melalui peralatan inut luar yang dapat berupa saklar, tombol, dan
sensor yang dikontrol, demikian pula halnya prinsip kerja PLC. Data –data
masukan yang masih berupa signal analog akan diubah oleh modul input menjadi
signal digital. Selanjutnya oleh CPU yang ada didalam PLC, signal digiital itu
diolah sesuai dengan program yang telah dibuat dan disimpan didalam memorinya.
Selanjutnya CPU mengambil keputusan dan memberikan perintah melalui modul input
dalam bentuk signal digital.kemudian oleh modul output signal digital tersebut
diubah menjadi signal analog untuk mengerakan peralatan output luar yang berupa
relay, kontaktor, solenoid valve, heater, atau alarm yang nantinya dapat
beroprasi secara otomatis sesuai sistem yang dikontrol.
6.
METODE
Metodologi yang digunakan dalam
membuat simulasi adalah:
1.
Teknik Pengumpulan Data
a.
Studi Pustaka
Metode ini dilakukan dengan cara mencari
data baik dari buku-buku, katalog,
proyek akhir yang lalu maupun internet yang berhubungan
dengan hal – hal yang dibahas dalam penelitian ini.
b.
Metode Eksperimen
Metode ini dilakukan dengan cara
mengadakan percobaan – percobaan ilmiah, kemudian hasilnya digunakan sebagai
sumber data. Percobaan ini dilakukan ketika alat sudah jadi.
c.
Bimbingan
Berkonsultasi
pada dosen pembimbing, baik dalam penulisan naskah, perancangan sistem kontrol
maupun pembuatan aplikasinya.
d.
Observasi
Metode ini dilaksanakan dengan jalan melakukan
pengamatan langsung ke lapangan dalam
rangka memperoleh informasi dan masukan yang sangat berguna mengenai tempat
parkir untuk mobil yang ada di gedung bertingkat yang kami butuhkan dalam
pembuatan proyek akhir ini.
2.
Rancangan Konseptual
Rancangan konseptual adalah suatu rancangan awal yang
berupa gambar sketsa dasar perancangan yang didasarkan pada pemahaman konsep –
konsep teknik dan kelistrikan untuk memecahkan masalah. Tahap ini didahului
dengan identifikasi masalah yang dihadapi, kemudian menumbuhkan struktur fungsi
masing – masing dari blok komponennya dan akhirnya menentukan cara yang paling
tepat dan efektif.
3.
Rancangan Tata Letak
Gambar – gambar sketsa rangka dan
rangkaian listrik yang sudah jadi kemudian dianalisa untuk menentukan tata
letak terbaik agar kinerja yang akan dipakai lebih efektif. Selain itu juga merencanakan
bagaimana peralatan atau bagian – bagian itu akan dipasang.
4.
Persiapan Alat dan bahan
Setelah semua terencana lengkap, alat – alat dan bahan
yang diperlukan disiapkan secara keseluruhan, sehingga proses perangkaian
komponen sistem pemadam kebakaran
berjalan dan terlaksana dengan sempurna.
5. Pembuatan Alat Pengujian Perbaikan dan
Penyempurnaan
Dalam melakukan metode ini
kami selalu mengindahkan keselamatan kerja. Persiapan yang telah direncanakan
dilaksanakan sesuai rancangan yang dibuat kemudian membuat rangka kompenen,
merakit semua spare parts lalu diuji coba. Kemudian langkah terakhir adalah penyempurnaan sistem.
6.
Instrument
Pada penelitian ini, Instrument yang digunakan adalah
miniatur palang parkir mobil
menggunakan smart card
7.
TATA WAKTU
Tabel 1. Jadwal pelaksanaan TA
Jenis Kegiatan
|
Bulan I
|
Bulan II
|
Bulan III
|
Bulan IV
|
||||||||||||
Minggu ke
|
Minggu ke
|
Minggu ke
|
Minggu ke
|
|||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|
Pengumpulan data :
1. Studi Pustaka
2. Bimbingan
|
||||||||||||||||
Menyusun rancangan
1. Konseptual
2. Akhir
|
||||||||||||||||
Membuat gambar Detail
|
||||||||||||||||
Pengadaan Alat dan Bahan
|
||||||||||||||||
Pembuatan trainer simulasi tempat parkir
|
||||||||||||||||
Pengujian dan perbaikan
|
||||||||||||||||
Penyusunan laporan
1. Konsep awal
2. Penulisan Laporan
|
8.
ANGGARAN
Rencana anggaran biaya yang akan kami gunakan
adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Anggaran biaya usulan
NO
|
KETERANGAN
|
JUMLAH
|
1
|
Biaya
Bahan Konstruksi
|
|
1. Kabel RS-232
|
Rp. 25.000,00
|
|
2. Kabel konektor RS-485
|
Rp. 100.000,00
|
|
3. Software Scada
|
Rp. 2.500.000,00
|
|
4. Catu daya
|
Rp. 50.000,00
|
|
5. Motor DC @ 2
|
Rp. 100.000,00
|
|
6. Limit swtich
|
Rp. 200.000,00
|
|
7. Alarm
|
Rp. 25.000,00
|
|
8. Indikator
|
Rp. 10.000,00
|
|
9. Relay
|
Rp. 50.000,00
|
|
10. Gear box
|
Rp. 100.000,00
|
|
11. Smart card
|
Rp.
1.000.000,00
|
|
12. PLC Omron CPM
|
Rp.
2.500.000,00
|
|
13. Biaya tak terduga
|
Rp. 500.000,00
|
|
·
Bahan Konstruksi
|
Rp 7.010.000,00
|
|
2
|
Biaya Operasional
|
|
a. Rental, pengetikan, penggandaan dan jilid
|
Rp. 200.000,00
|
|
b.
Dokumentasi
|
RP. 50.000,00
|
|
Total
|
Rp. 7.560.000,00
|
|
![]() |
|||
![]() |
||||

![]() |
|||
![]() |

![]() |
|||
![]() |
|||
DAFTAR PUSTAKA
.
Bolton, william.2004.Programmable
Logic Controller ( PLC ) ebuah pengantar
edisi ke 3.Jakarta : Erlangga.
Daryanto.2000.Teknik
pengerjaan Listrik.Malang : Bumi Aksara.
Petruzella,D.
Frank .2001.Elektronik Industri.Jogyakarta : Andi offset.
Panitia refisi
PUIL LIPI.2000.Persyaratan umum instalasi listrik.2000 ( PUIL 2000 ). Badan
standarisasi Ansional. Jakarta : Yayasan PUIL.
http://www.google.com/dataloggers diunduh pada ; 1 April 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar